Jakarta, CNBC Indonesia – Rupiah anjlok dalam sesi perdagangan hari ini (19/10/2023) menjelang perilisan hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI).
Dilansir dari Refinitiv, rupiah menembus level psikologis Rp15.800/US$ dan bahkan menyentuh titik terlemahnya yakni Rp15.850/US$ atau melemah 0,79% menjelang pengumuman suku bunga BI hari ini. Selain itu, posisi ini merupakan yang terlemah sejak 8 April 2020 atau sekitar 3,5 tahun terakhir.
BI menggelar Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada pada Rabu dan Kamis pekan ini (18-19 Oktober 2023).
Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memproyeksi bank sentral RI akan menahan suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR).
Dari 14 institusi yang terlibat dalam pembentukan konsensus, 13 instansi/lembaga memperkirakan BI akan menahan suku bunga di level 5,75%. Suku bunga Deposit Facility kini berada di posisi 5,00%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,50%.
Satu lembaga memperkirakan kenaikan suku bunga sebesar 25 basis points (bps) menjadi 6,0%.
Suku bunga sebesar 5,75% sudah berlaku sejak Januari tahun ini. BI mengerek suku bunga sebesar 225 bps dari 3,50% pada Juli 2022 menjadi 5,75% pada Januari tahun ini.
Bank Indonesia diperkirakan masih akan menahan suku bunga untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ambruknya mata uang Garuda serta derasnya capital outflow.
CNBC INDONESIA RESEARCH
[email protected]
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
Dolar AS Diprediksi Terus Menguat Sampai Akhir Tahun
(rev/rev)
Quoted From Many Source