Jakarta, CNBC Indonesia – Emiten jasa arsitek PT Aesler Grup Internasional Tbk. (RONY) masuk dalam radar pemantauan Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 14 Agustus 2023. Sebab, telah terjadi penurunan harga saham RONY yang di luar kebiasaan atau unusual market activity (UMA).
“Sehubungan dengan terjadinya Unusual Market Activity atas saham RONY tersebut, perlu kami sampaikan bahwa Bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham ini,” ujar manajemen BEI dalam keterangannya, dikutip Jumat (15/9/2023).
Harga saham RONY tercatat ambles terus menerus sejak 3 Agustus hingga perdagangan kemarin, Kamis (14/9/2023), bahkan dalam 9 hari perdagangan terakhir sahamnya ambles 60%.
Terakhir kali saham ini tercatat ditutup di zona hijau adalah pada akhir tahun 2021, di mana pada tanggal 16 Desember 2021 hingga 24 Desember 2021, saham RONY melesat naik 203% dari Rp 264 per saham ke Rp 800 per saham. Imbasnya, saham itu disuspensi pada tanggal 27 Desember 2021.
Semenjak saat itu, saham RONY terus merosot sampai sekarang.
“Pengumuman UMA tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal. Informasi terakhir mengenai Perusahaan Tercatat adalah informasi tanggal 12 September 2023 yang dipublikasikan melalui website PT Bursa Efek Indonesia (“Bursa”) tentang laporan hasil public expose – tahunan,” kata BEI.
Mencermati materi public expose Aesler Grup Internasional, kinerja bottom line perusahaan juga terus merosot sejak tahun 2020. Pada tahun 2019, perusahaan membukukan laba bersih Rp 4,79 miliar lalu berbalik menjadi rugi bersih Rp 4,66 miliar di tahun 2020.
Kerugian itu menyusut di tahun 2021 menjadi Rp 2,93 miliar, kemudian membengkak menjadi Rp 27,38 miliar pada tahun 2022. Pada Juni 2023, perusahaan melaporkan laba bersih sebesar Rp 105.000.000.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
Dua Hari di Zona Merah, IHSG Kembali Menguat
(fsd/fsd)
Quoted From Many Source