Jakarta, CNBC Indonesia – Emiten distributor perangkat elektronik PT Erajaya Swasembada Tbk. (ERAA) dan entitas usahanya telah mendapatkan fasilitas kredit jumbo dari PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) sebesar Rp 8,35 triliun dan US$ 375 juta (Rp 5,83 triliun) pada 26 September 2023 lalu.
Adapun anak perusahaan ERAA yang menjadi debitur adalah PT Erafone Artha Retailindo (EAR), PT Data Citra Mandiri (DCM), PT Teletama Artha Mandiri (TAM), PT Multi Media Selular (MMS), PT Nusa Abadi Sukses Artha (NASA),PT Surya Andra Medicalindo (SAM), PT Urogen Advanced Solutions (UAS), dan PT Era Sukses Abadi (ESA).
Mengutip keterbukaan informasi, rincian fasilitas kredit yang diperoleh ERAA dan 9 entitas anak berupa kredit lokal dengan plafon Rp 1,66 triliun dan time loan 1 dengan plafon Rp 3,48 triliun. Di samping itu, ERAA memperoleh time loan 3 dengan plafon Rp 1,5 triliun.
Selanjutnya, installment loan 3 dengan plafon Rp 50 miliar dan kredit investasi 4 dengan plafon Rp 110 juta untuk EAR. Kemudian kredit multi facility dengan plafon US$ 175 juta dan Rp 650 miliar untuk ESA.
Berikutnya forex forward line dengan plafon sebesar US$ 150 juta untuk ERAA, DCM, EAR, PPS dan TAM. Lalu, Forex Forward Line Seasonal dengan plafon sebesar US$ 50 juta untuk ERAA, DCM, EAR, dan TAM.
“Tujuan dari transaksi ini adalah pembiayaan keperluan modal kerja para Debitur dan tujuan lainnya yang berhubungan dengan transaksi usaha,” ujar Head of Legal & Corporate Secretary ERAA Amelia Allen dalam keterbukaan informasi yang dikutip Selasa (3/10/2023).
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
Terus Melambat, Kredit Bank Tumbuh 8,08% per April 2023
(fsd/fsd)
Quoted From Many Source
