Jakarta, CNBC Indonesia – Anak usaha PT Nusantara Infrastructure Tbk (META), PT Margautama Nusantara (MUN) akan melakukan penambahan modal dengan menerbitkan 3.506 saham baru, masing-masing saham dengan nilai nominal Rp 70.000.000 kepada MPTI dan Warrington.
Seperti diketahui, MUN merupakan perusahaan di bawah kendali META, di mana Perseroan memiliki 76,51% dari modal ditempatkan dan disetor MUN.
Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), MUN memiliki fasilitas kredit terutang dengan pokok sebesar Rp 4,03 triliun dari PT Bank Central Asia Tbk dan PT Bank Digital BCA.
Dana pinjaman tersebut seluruhnya telah digunakan untuk membiayai pembelian 40% saham di PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek (JJC) oleh MUN pada tanggal 10 Oktober 2022.
“MUN wajib untuk melakukan pembayaran kembali atas fasilitas kredit MUN tersebut berikut bunga terkait selambat-lambatnya pada tanggal 29 Desember 2023,” tulis manajemen, dikutip Selasa (14/11).
Dalam pengambilalihan saham JJC tersebut, sumber pembiayaan jangka panjang yang akan digunakan oleh MUN adalah penyertaan modal langsung melalui penerbitan saham baru. Oleh karena itu, MUN perlu untuk melakukan peningkatan modal sebesar Rp 4.351.012.410.189 melalui penerbitan saham baru.
Nantinya, sebanyak 833 saham baru akan diterbitkan kepada MPTI dengan nilai penyetoran sebesar Rp 1,24 miliar per saham atau seluruhnya sebesar Rp 1,03 triliun. Kemudian, sebanyak 2.673 saham baru akan diterbitkan kepada Warrington dengan nilai penyetoran sebesar Rp 1,24 miliar per saham atau seluruhnya sebesar Rp 3,31 triliun.
Adapun penambahan modal MUN akan berdampak pada kepemilikan META dalam MUN terdilusi, dari semula 76,51% menjadi 43,39%. Laporan keuangan MUN menjadi tidak lagi dikonsolidasikan oleh Perseroan.
Manajemen memaparkan, manfaat utama dari rencana transaksi ini akan menghilangkan utang jangka panjang dan beban bunga terkait yang akan meningkatkan profitabilitas META.
Selain itu, tercapainya skema sumber pembiayaan jangka panjang atas transaksi JJC menggunakan penyertaan modal langsung.
Meskipun penambahan modal akan mengakibatkan dilusi kepemilikan META dalam MUN, namun perseroan akan tetap memiliki investasi aktif di tiga sektor, yaitu jalan tol, air dan energi terbarukan.
“Perseroan akan tetap memiliki investasi aktif di tiga sektor (jalan tol, air dan energi terbarukan) serta dapat mengembangkan usaha di sektor lain berdasarkan keputusan bisnis ke depannya,” pungkasnya.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
Bikin Joint Venture JKTMetro, Saham META Terbang Lagi
(mkh/mkh)
Quoted From Many Source